Behel Gigi Veneer

Sering Minum Susu Menggunakan Dot? Yuk Cari Tau Kerugian dan Solusinya !

Minum susu dengan dot – Hei FDCier, kamu pasti sudah tahu kan? Setelah dua tahun diberikan ASI eksklusif, biasanya anak-anak akan diberikan susu formula untuk menunjang konsumsi gizinya.

Hal yang paling sering dilakukan orang tua adalah memberikan susu dengan dot. Namun, tak disangka-sangka kebiasaan minum dari dot itu bisa berpengaruh pada gigi anak dan menyebabkannya harus memakai behel gigi saat usia dewasa.

Bahaya Minum Susu dengan Dot

Ternyata kebiasaan minum dari dot itu akan menyebabkan maloklusi pada gigi anak. Maloklusi merupakan keadaan gigi di mana gigi tersebut tidak rapi, atau berdesakan.

Seperti, overbite (ketika gigi pada rahang atas menutupi rahang bawah), underbite (gigi pada rahang bawah menutupi gigi pada rahang atas, ataupun gigi yang berjejal di satu sisa saja.

Seperti yang dkutip dari health.detik.com drg Dwi Anie Lestari, Sport, menyatakan bahwa maloklusi bukan hanya disebabkan dari faktor keturunanan tapi juga dipengaruhi kebiasaan kecil kita.

Beliau menambahkan bahwa kebiasaan minum dot akan membawa efek, anak akan menjulurkan lidah hingga kebiasaan itu akan terbawa sampai besar. Ketika berbicara, anak akan terbiasa dengan lidah yang keluar-keluar. Karena dorongan lidah tersebut, gigi anak pun menjadi tidak rapat.

Kebiasaan minum dari dot itu bisa berpengaruh pada gigi anak dan menyebabkannya harus memakai behel gigi saat usia dewasa.

Jika kondisi gigi anak sudah berantakan, mau tidak mau saat dewasa nanti dia harus menggunakan behel gigi untuk merapikan giginya. Selain kebiasaan minum dengan dot.

Ada juga kebiasaan lain yang harus kita hindari dari sejak kecil. Seperti kebiasaan menggigit kuku atau menggigit benda asing, yang akan membuat gigi jadi renggang.

Drg Dwi juga menambahkan, “Jangan dianggap biasa ketika melihat anak asyik nonton TV atau melamun lalu ternganga. Dengan begitu giginya otomatis terdorong,meskipun kita melihat gaya dorongnya yang tidak terlalu besar tapi tetap ada kontribusi pada terdorongnya gigi.”

Jadi, untuk menghindari maloklusi yang menyebabkan pemakaian behel gigi di usia dewasa, kita harus memerhatikan kebiasaan kita,  anak, adik, ataupun keluarga dari sejak kecil.

Sebisa mungkin untuk menghindari kebiasaan buruk di atas. Sekalipun harus menggunakan dot, setidaknya tidak dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Selain itu membiasakan anak untuk melakukan kunjungan ke klinik gigi juga patut dilakukan. Sehingga anak bisa terbiasa saat dewasa, dan kemungkinan maloklusi juga bisa diperkecil dengan mengonsultasikannya dengan dokter gigi.

Tapi kalau kamu sudah mengalami maloklusi, tidak perlu risau FDCiers! karena behel gigi merupakan jawaban dari masalah maloklusi-mu.

Jangan lupa juga untuk konsultasikan kesehatan gigimu di FDC Dental Clinic, karena….. konsultasinya gratis lho! Untuk info lebih lanjut, sila klik di sini.

Leave A Comment