Jenis Obat Kumur – Pada saat ini berbagai macam merk dan kandungan pada obat kumur telah beredar di pasaran.
Namun banyak masyarakat yang belum mengetahui efektivitas penggunaan obat kumur tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, berbagai kandungan yang berbeda-beda pada obat kumur membuat konsumen harus bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.
Antiseptik adalah suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan bakteri tanpa merusak secara keseluruhan.
Obat kumur berdasarkan manfaatnya dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Sebagai kosmetik yang memberikan kesegaran pada mulut dan nafas, penghilang bau mulut dan sebagai pengobatan untuk perawatan penyakit pada mukosa atau gingiva, pencegahan karies gigi, perawatan gigi dan mulut ataupun penyakit periodontal.
Manfaat lainnya adalah dapat menjangkau daerah yang paling sulit dibersihkan dengan sikat gigi sehingga menggunakan sikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan rongga mulut dengan sempurna.
Untuk itu, sebelum membeli perhatikan apakah kandungannya sesuai dengan keluhan atau kebutuhan. Berikut adalah jenis-jenis obat kumur yang ada di pasaran:
1. Obat kumur berbasis fluoride
Flouride adalah bahan yang paling sering ditemukan. Di dalam produk berbasis fluoride, bisa ditemukan zat-zat aktif seperti:
Potassium nitrate (KNO3)
Selain bekerja sebagai pereda sensasi ngilu, kandungan ini juga memberikan efek soothing dengan cara memblok sinyal ke syaraf dari tubuli dentin (lubang kecil pada gigi).
Sodium flouride (NaF)
Sodium fluoride adalah zat yang bisa diserap oleh email (bagian terluar gigi), sehingga akan melekat dan pembantu pembentukan email, sekaligus memberikan efek basa. Dengan demikian, karies atau lubang gigi dapat diminimalkan kemunculannya.
Baca Juga : Yuk Cari Tahu Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar! – Drg. Indah Desvina
2. Obat kumur berbasis essential oil
Tahukah Anda, essential oil adalah obat kumur terlama yang ada di pasaran karena sudah ada sejak tahun 1914? Cara kerjanya dengan merusak dinding sel bakteri sehingga tidak terjadi perkembangan lebih lanjut dan mengurangi pembentukan plak. Di dalam obat kumur berbasis essential oil, bisa ditemukan zat aktif sebagai berikut:
Eucalyptol (C10H18O)
Eucalyptol memberikan efek penetrasi terhadap kuman dan plak pada gigi.
Menthol (C10H20O)
Menthol dapat berfungsi sebagai efek pereda tenggorokan.
Methyl salicylate (C8H8O3)
Kandungan ini sudah dikenal dapat meredakan sakit.
Thymol (C10H14O)
Ekstrak dari daun thymol ini memiliki efek antimicrobial sehingga dapat melemahkan pertumbuhan bakteri.
Perlu diketahui bahwa obat kumur berbasis essential oil biasanya mengandung alkohol dan memiliki aroma yang khas, sehingga bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Karena itu, tidak bisa dipakai bagi untuk semua orang.
3. Obat kumur berbasis zink
Salah satu obat kumur yang cukup modern, yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Di dalamnya bisa ditemukan zat-zat aktif sebagai berikut:
Potassium citrate (K3C6H5O7)
Potassium citrate dapat memberikan efek menenangkan dengan cara menutup reaksi ujung syaraf, sehingga tidak merasa ngilu terhadap rangsangan. Karena itu, zat ini cocok untuk orang yang menderita gigi sensitif.
Zinc sulfate (ZnSO4)
Zinc sulfate memiliki efek anti mikrobial dan anti oksidan sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Dengan kata lain, zat ini mampu melawan kuman penyebab radang pada mulut. Zat aktif ini bekerja baik khususnya untuk mereka yang memiliki masalah pada gusi.
Baca Juga : Teknik Menyikat Gigi dengan Benar Ala Dokter Gigi – Drg. Anugerah Pekerti
4. Obat kumur berbasis chlorhexidine
Biasanya obat kumur ini dipakai pada perawatan khusus dokter gigi, misalnya untuk kasus gingivitis dan periodontitis. Chlorhexidine adalah suatu zat yang sangat efektif melawan kuman pada gigi dan mulut.
Selain itu, zat ini mampu menghalau bakteri anaerob dan aerob, bahkan jamur. Namun, pemakaiannya dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stain (pewarnaan pada gigi) dan beresiko menimbulkan reaksi alergi.
Agar fungsi obat kumur lebih maksimal lagi, penting bagi Anda untuk memperhatikan kandungannya sebelum membeli. Pastikan bahwa zat aktif di dalamnya sesuai dengan keluhan atau kebutuhan Anda.
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC.
Sumber Referensi:
- Dayaantibakteriobatkumur chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap, Streptococcus mutans dan Porphyromonasgingivalis
- http://saspjournals.com/wp-content/uploads/2015/03/SJDS-22B186-191.pdfMouthwashes and Their Use in Different Oral Conditions. Amit Parashar
- http://www.dakotafamilydentistry.org/assets/docs/uploads/agd/FS_Mouthwash.pdfThe Benefits of Mouthwash
- file:///C:/Users/Byte/Downloads/717-1372-1-PB%20(1).pdfDayaantibakteriobatkumur chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap, Streptococcus mutans dan Porphyromonasgingivalis