Sariawan dikenal juga dengan Stomatitis Aftosarekuren (SAR) yang dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, ataupun langit-langit dalam rongga mulut.
SAR tergolong ulkus yang merupakan suatu luka terbuka dari kulit atau jaringan mukosa yang memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan yang sedikit demi sedikit, biasanya berupa bercak putih kekuning-kuningan baik tunggal maupun berkelompok.
Penyakit ini sangat mengganggu bagi penderitanya, karena penyakit ini bermanifestasi di dalam rongga mulut yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan. Tidak jarang penderita yang mengalami penyakit ini nafsu makannya berkurang asupan gizi untuk tubuh juga berkurang karena kekurangan vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 dan zatbesi.
Baca Juga : Yuk Cegah Sariawan dengan Rajin Makan Buah – Drg. Mutia Khairani
Sariawan pada tahap awal umumnya sakit, dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari tanpa pengobatan dan dapat kambuh kembali. Dapat dikatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami stomatitis, baik yang ringan maupun yang berat hingga stomatitis tersebut mengganggu fungsi fisiologis.
Gangguan ini dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan bicara, mengunyah, menelan bahkan kelainan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang lama dengan frekuensi kejadian yang sering terjadi.
a. Pencegahan
Untuk mencegah berulang kembali kejadian sariwan sebaiknya menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara berkumur – kumur dengan air garam hangat atau obat kumur, menghindari stress dan mengonsumsi gizi seimbang yang cukup terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi.
b. Terapi
Tujuan pengobatan sariawan adalah mengurangi gejala, jumlah, ukuran ulkus dan meningkatkan periode bebas penyakit. Sariawan ini bukan saja akibat dari penyebab pada rongga mulut saja, tetapibisa juga karena sakit sistemik / di seluruh tubuh, jadi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter spesialis yang tepat.
c. Untuk pengobatan secara topikal dapat diberikan:
- Obat kumur seperti Clorhexidin dapat mempercepat penyembuhan luka sariawan tetapi apabila diberikan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gigi menjadi kecoklatan.
- Salep yang mengandung Steroid dapat mengurangi gejala dari sariawan;
- Analgesik / obat nyeri seperti obat kumur Benzydamine hydrochloride atau gel lignocaine yang dapat mengurangi rasa nyeri secara sementara tetapi tidak dapat membantu penyembuhan ulser;
- Obat lain yaitu Sodium cromoglycate lozenges dapat mengurangi gejala yang ringan, obat immunomodulatory topikal dan lain – lain.
d. PengobatanSistemik
Seluruh tubuh yaitu dengan memberikan obat immunosupresi / penurun sistem imun tetapi masih sedikit data peneltian yang membuktikannya. Contoh obatnya adalah prednisone dan atau Azathiprine, dapson, colchisine dan lain – lain
e. Terapi Fisik
Biasanya dilakukan dengan operasi membuang lapisan yang terkena atau penggunaan laser ablasi tetapi tindakan tersebut tidak praktis dan keuntungan tindakan ini masih belum jelas.
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC.
Sumber Referensi:
- Lewis, M.A.O., dan Lamey, P-J. 2012. TinjauanKlinisPenyakitMulut (Clinical Oral Medicine) (drg. Elly Wiriawan, Alih Bahasa). Jakarta: Widia Medika
- Koybasi, S. et al. 2005. Reccurent Aphthous Stomatitis: Investigation of Possible Etiologic Factors. American Journal of Otolaryngology- Head and Neck medicine and Surgery. Vol:27 (2006) 229-232
- Porter, Md, Phd, Stephen R. Et Al. 2000. Recurrent Aphthous Stomatitis. Americas. Elsevier Science Inc.
- Sariawan. http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/sariawan.pdf