Merokok menyebabkan gusi berubah warna menjadi kehitaman? Apakah benar?
Kebiasaan merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang akan mengakibatkan berbagai efek kerusakan terhadap tubuh.
Rongga mulut adalah bagian yang paling mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Terjadinya perubahan dalam rongga mulut disebabkan karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok.
Kandungan Nikotin (campuran polyacylic) didalam rokok akan merangsang secara langsung sel yang berperan dalam perbahan warna didalam tubuh yaitu sel melanosit untuk meningkatkan pengendapan pigmen melanin (pigmen yang berperan dalam perubahan warna gelap pada tubuh) pada rongga mulut.
Smoker’s Melanosis
Proses perubahan warna jaringan gusi dirongga mulut pada perokok berat diistilahkan sebagai Smoker’s Melanosis. Smoker’s melanosis adalah abnormal pigmentasi melanin pada jaringan mulut yang terkait dengan kebiasaan merokok.
Penyebab utamanya adalah asap dari rokok yang dapat mengubah mukosa melalui kombinasi efek physical (panas) dan atau kimia (nikotin). Smoker’s Melanosis dapat terjadi pada ras manapun yang mengkonsumsi rokok.
Pada etnis kulit hitam, dimana pada ras ini produksi melanin juga lebih banyak jika dibandingkan dengan ras putih. Hal ini berbeda dengan Smoker’s Melanosis, dimana kondisi ini masih tergolong pigmentasi fisiologis, yang mana masih dalam kategori normal.
Baca juga : Apa Sih Efek Buruk Merokok untuk Kesehatan Gigi dan Mulut? – Drg. Rebecca Octavina
Gambaran khas klinis perubahan gusi pada perokok
Bentuk khas dari perubahan pada gusi bagi perokok berat dalam jangka panjang adalah gusi akan terlihat berwarna lebih coklat dan mengalami perubahan warna dari warna normal (rentang warna dari coklat hingga kehitaman), permukaan gusi datar dan terjadi perubahan struktur yang irregular dengan ukuran dari mm hingga cm.
Lokasi dari perubahan ini biasanya terjadi pada gusi bagian depan dan bagian pipi dalam. Perubahan warna ini tidak menyebabkan gejala / symptom sehingga para perokok biasanya tidak sadar dengan perubahan yang terjadi.
Pada perokok cigarette, kebanyakan perubahan terlihat pada bagian gusi bawah depan. Pada perokok pipa, kebanyakan perubahan warna gusi / pigmentasinya berada di bagian langit langit atas mulut dan mukosa di pipi.
Penggunaan tembakau / rokok tanpa asap/ pembakaran tidak berhubungan dengan perubahan warna pada gusi/ melanosis oral. Intensitas pigmentasi pada smoker’s melanosis tergantung pada waktu dan dosis.
Gambaran mikroskopis pada dasarnya sama dengan yang terlihat pada pigmentasi fisiologis dan melanotic macules. Yaitu melanosit menunjukkan peningkatan produksi melanin, terbukti dengan adanya pigmentasi yang berdekatan dengan basal keratinosit.
Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut melalui anamnesa yang lebih dalam, dalam menegakkan diagnosa sehingga kesimpulan dan penyebab utama keluhan dapat ditegakkan dan pilihan rencana perawatan dapat diambil secara tepat untuk menjawab keluhan pasien.
Baca juga : Bahaya dan Dampak Buruk Rokok Bagi Kesehatan Gigi – Drg. Dorothea Eva
Perawatan Smoker’s melanosis
Perubahan warna pada gusi atau pigmentasi ini bersifat reversible atau sementara, artinya gusi/gingiva yang mengalami perubahan warna coklat hingga kehitaman dapat kembali kewarna dan bentuk normal gusi apabila berhenti merokok selama beberapa bulan sampai setahun.
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC.
Sumber Referensi :