Sebagian orang di Indonesia, biasanya melakukan kebiasaan merokok. Hal ini kebanyakan dilakukan oleh kaum pria.
Nah merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa.
Saat ini merokok menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat.
Merokok merupakan faktor resiko terjadinya beberapa penyakit. Perlu diketahui rokok memiliki 3 bahan kimia yang berbahaya, yaitu tar, nikotin dan karbon monoksida.
Menurut WHO, kalau lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif.
Rokok dan Penyakit
Hubungan antara merokok dengan berbagai macam penyakit seperti kanker paru, penyakit kardiovaskuler, risiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus dan sebagainya.

Perokok ternyata memiliki peluang lebih besar menderita penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan kedalaman saku gigi serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Skor plak juga terbukti lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok. Hal itu dikarenakan panas yang ditimbulkan akibat pembakaran rokok, dapat mengiritasi mukosa mulut secara langsung, menyebabkan perubahan vaskularisasi dan sekresi saliva.
Terdapat peningkatan laju aliran saliva dan konsentrasi ion Kalsium pada saliva, selama proses merokok. Senyawa Kalsium fosfatase yang ditemukan pada kalkulus supragingiva, berasal dari saliva.


Kerusakan Jaringan Akibat Rokok
Kerusakan jaringan periodontal akibat merokok, diawali dengan terjadinya akumulasi plak pada gigi dan gingiva. Bahan yang terdapat dalam rokok yaitu tar.
Jika tar mengendap pada gigi, selain menimbulkan masalah secara estetik, juga menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga plak mudah menempel.
Akumulasi plak pada perbatasan gusi, diperparah dengan kondisi kebersihan mulut yang kurang baik, menyebabkan terjadinya radang gusi (gingivitis).
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC!
Informasi Konsultasi & Reservasi :
☎ 021-8660 1509 (08.00 – 17.00)
.
? WhatsApp :

Sumber Referensi :
- Rokok dan kesehatan rongga mulut. ( 10 Juni 2011).
- Aditama TY. Proses Berhenti Merokok. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran 1995. 102: 37-9.
- Zailani MZ, Putri DKT, Rachmadi P. Perbandingan status kebersihan kebersihan rongga mulut perokok aktif dan bukan perokok di lingkungan fakultas kedokteran universitas lambung mangkurat. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi 2013;1(2):158-163.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Laporan hasil riset kesehatan dasar Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007. CV. Dimas Jaya: Banjarmasin, 2009.
- Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
- Axelsson P., Paulander J. and Lindhe J. Relationship between smoking and dental status in 35-59, 65-75 years old individuals. J Clin Periodontal 1998. 25 : 297- 305.
- Pejcic A., Obradovic R., Kesic L., and Kojovic D. Smoking and periodontal disease: A review. Medicine and Biology 2007. 14(2): 53 – 9
- Sham A., Cheung L., Jin L., and Corbet E. The effects of tobacco use on oral health. Hong Kong Med J 2003. 9 : 271-7