Gigi yang tidak dijaga dengan baik pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan yang berujung pada kehilangan gigi tersebut.
Gigi hilang yang tidak di ganti juga akan meyebabkan kekacauan pada sistem rongga mulut seperti hubungan gigi geligi, otot, sendi dan tulang di rongga mulut.
Gigi tiruan adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk megganti kehilangan gigi agar fungsi pengunyahan dan estetik tetap tercapai.
Baca juga : Mau Pakai Gigi Palsu? Snap-On Smile Bisa Jadi Pilihanmu! – Drg. Farida
Dalam penggunaan gigi tiruan, butuh perhatian khusus pada pasien dengan penyakit tertentu seperti berikut :
Arteriosclerosis
Secara klinis penyakit ini dapat terjadi dalam banyak cara (angina pectoris, infark jantung, hipertensi, dan gagal jantung kongestive). Pada pasien dengan penyakit ini sering berkurangnya keahlian motorik dan bisa terjadi kebingungan dan pikiran kosong sehingga sukar untuk dirawat.
Arterial hipertensi sering dirawat dengan obat anti hipertensi yang efek sampinganya dapat mengurangi laju saliva. Pasien penyakit symptomatik arteriosclerotik vascular, perawatan prostodontik / penggunaan gigi tiruan tidak boleh tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum.
Endocarditis
Pada pasien ini harus diberikan antibiotik profilaksis yang dikombinasikan dengan intervensi yang dapat menimbulkan bakteremia sebagai suatu pencegahan (pengoptimalan OH).
Pada pasen dengan kondisi ini butuh ekstra penjagaan terhadap kebersihan gigi tiruan karena konsumsi antibiotic dapat meningkatkan jumlah jamur di rongga mulut.
Respiratory Disorder
Sebagai contoh, asma atau bronchitis secara khusus memilki pernapasan yang hiperaktif, sesak napas, dyspenea dan batuk. Pasien ini harus selalu dirawat dengan posisi duduk yang tegak pada dental chair.
Hal ini penting bagi pasien agar terhindar dari semprotan air dan partikel girborne seperti resin komposit dan bubuk sisa polesan akrilik pada gigi tiruan.
Baca juga : Bolehkah Memasang Behel Pada Gigi Tiruan?
Diabetes melitus
Tanda klinis manifestasi oralnya adalah:
- Mulut kering, sering haus,
- Lidah merah dan terasa nyeri
- Bau nafas seperti bau keton
- Gigi geligi goyang atau lepas
- Luka sulit sembuh
- Resorpsi cepat, gigi tiruan cepat longgar, sehingga harus sering dikontrol.
Terkadang pasien harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam. Pada saat melakukan perawatan, beberapa hal yang harus dihindari :
– Hindari trauma
– Desain gigi tiruan dibuat khusus, seperti desain tidak boleh dibuat paradental (pegangan utama pada gigi geligi yang ada) , tetapi gingival (tekanan untuk gigi tiruan lebih difokuskan ke gusi) karena gigi geligi tidak kuat.
Arthritis
Kebanyakan pasien seperti ini mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin atau corticosteroid dalam jangka waktu yang lama dan dapat mempengaruhi perawatan gigi akibat efek sampingnya.
Pasien dengan infeksi oral harus dilakukan proteksi untuk melawan bakteremia dan timbulnya infeksi sekunder dengan dilakukannya terapi antibiotik profilaksis. Dokter gigi harus mengkonsultasikan pasienya pada dokter umum untuk menentukan kebutuhan antibiotiknya.
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC