Menjaga kesehatan gigi artinya menjaga kesehatan rongga mulut.
Jadi, selain gigi harus terbebas dari karies atau gigi berlubang, gusi dan jaringan pendukung gigi didalam mulut juga harus dalam keadaan sehat.
Pada artikel ini yang akan kita bahas adalah pentingnya memakai gigi tiruan atau yang lebih dikenal gigi palsu pada kasus kehilangan gigi baik itu setelah pencabutan ataupun gigi yang tidak tumbuh.
Cabut Gigi
Gigi yang berlubang dan tidak dirawat seringkali menyebabkan gigi tersebut harus dicabut. Gigi dewasa yang sudah dicabut tidak akan pernah tumbuh kembali. Ketika gigi tersebut dicabut, ada bagian gigi yang kosong atau ompong.
Nah, bagian yang ompong ini akan menyebabkan, gigi sekitarnya, baik sebelahnya maupun lawannya mengalami perubahan posisi. Gigi-gigi tersebut akan bergerak ke daerah yang ompong, sehingga mereka menjadi miring, turun ataupun berjarak.
Baca juga : 6 Tips Merawat Gigi Palsu – FDC Dental Clinic
Ketika gigi yang hilang dibiarkan ompong dan tidak dipakaikan gigi palsu, bukan hanya gigi-gigi sekitarnya yang mengalami perubahan, tetapi mempengaruhi fungsi pengunyahan dan estetik.
Fungsi pengunyahan akan mengalami perubahan karena biasanya pasien akan mengunyah pada sisi yang memiliki gigi yang lengkap, sehingga bagian yang ompong tidak digunakan untuk mengunyah, hal ini menyebabkan sendi temporomandibular dan otot bekerja satu sisi.
Efek jangka panjangnya pasien akan merasa pegal pada sendi dan otot tersebut dan ketidaknyamanan akan terjadi saat mengunyah maupun saat posisi diam.
Selain fungsi pengunyahan, fungsi estetika dari gigi juga akan terganggu. Fungsi ini adalah kegunaan gigi membentuk rongga mulut.
Sehingga jika bagian yang ompong dibiarkan, pipi bagian tersebut akan terlihat lebih masuk atau istilah kerennya “kempot”. Jika ada gigi yang hilang, susunan dan bentuk mulut juga akan berubah.
Pengucapan juga akan terganggu, terutama jika melibatkan huruf berdesis, seperti “F”, “S”, dan “V”. Bau mulut juga akan timbul jika keompongan terjadi.
Gigi Palsu
Untuk mencegah agar masalah-masalah di atas tidak terjadi, gigi yang telah dicabut atau bagian yang ompong harus dibuatkan gigi tiruan atau gigi palsu.
Gigi palsu tersebut dibagi menjadi dua berdasarkan cara penggunaannya. Pertama gigi palsu cekat atau permanen yang kedua gigi palsu lepasan.
Gigi palsu cekat ini digunakan untuk mengatasi keompongan yang terjadi pada sebagian gigi.
Proses pemasangan dan pelepasannya pun tak bisa sembarangan, harus melalui dokter gigi. Pada cara ini, gigi tiruan akan ditanam (implan) pada gusi atau dikaitkan dengan gigi lain di dekatnya (bridge/jembatan).
Baca juga : Gigi Palsu itu Natural atau Tidak Ya? – Drg. Nita
Berbeda dengan gigi palsu cekat, gigi palsu lepasan bisa digunakan dalam kasus keompongan di banyak gigi. Gigi tiruan jenis ini dapat dilepas-pasang oleh penggunanya karena tak dipasang secara permanen.
Dengan memasang gigi tiruan, memang tak akan bisa mengembalikan fungsi gigi seperti sedia kala. Namun cara ini bisa membantu memulihkan fungsi yang seharusnya ada pada gigi dan minimal masalah-masalah yang akan timbul tersebut tidak akan terjadi. Jadi, yuk periksakan dan konsultasikan gigimu ke dokter gigi!
Nah ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi kamu sejak dini ya FDCiers. Jangan lupa untuk memeriksakan gigi kamu paling tidak 6 bulan sekali di FDC Dental Clinic. Klinik gigi, ya FDC
Disusun oleh drg. Cindy Lestari Marshaliana
Dokter FDC Dental Clinic